Pemanfaatan dan Pengelolaan Kawasan Teluk Ekas Kabupaten Lombok Timur
Abstract
Pengembangan dan penataan ruang wilayah pesisir perlu memperhatikan paradigma penataan ruang wilayah pesisir khususnya yang terkait dengan otonomi daerah serta spesifikasi wilayah pesisir itu sendiri. Penataan ruang wilayah pesisir yang memerlukan kerjasama yang saling menguntungkan antar daerah baik dengan daerah yang bersebelahan maupun dengan daerah bagian hulunya serta pelibatan masyarakat lokal dalam penataan ruangnya adalah paradigma penataan ruang wilayah pesisir yang perlu menjadi perhatian utama. Lombok Timur merupakan salah satu sentra budidaya rumput laut terbesar di NTB yaitu di Ekas dengan potensi lahan 1.808 Ha dan Serewe 625 Ha. Masyarakat nelayan Lombok Timur telah mengembangkan budidaya rumput laut sebagai pekerjaanya selain menangkap ikan. Teluk Ekas berdasarkan fakta geografis merupakan Desa Pantai (Perikanan) dan memungkinkan menjadi salah satu Desa Pariwisata. Hal ini ditunjang oleh keadaan pantai yang bagus dengan hamparan pasir putih yang bersih. Namun demikian, potensi tersebut belum dapat dioptimalkan oleh Pemda Kabupaten Lombok Timur. Tujuan dari penulisan naskah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan tata ruang wilayah pengembangan minapolitan budidaya rummput laut di kawasan teluk ekas.
Kata Kunci : Tata Ruang, Teluk Ekas
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.

- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).