MANAJEMEN KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT NELAYAN
Abstract
ABSTRAK
Â
Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu serta bagaimana konflik kedua kelompok nelayan tersebut diselesaikan oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Propinsi Bengkulu.
Penelitian dilakukan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Bengkulu yang merupakan kelurahan terbanyak masyarakat nelayan tradisionalnya dan Kelurahan Kandang yang merupakan kelurahan terbanyak kelompok nelayan modernnya, dan konflik yang terjadi sejak tahun 1985 hingga tahun 1999 selalu melibatkan masyarakat nelayan di kedua kelurahan tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data dari Strauss-Corbin melalui 3 tahapan analisis yaitu : Kode Pembuka (Open Coding), Kode Analisis (Axial Coding) dan Pemilihan Kode (Selective Coding).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan modern disebabkan oleh beberapa faktor : (1) masih beroperasinya alat tangkap trawl (jaring pukat harimau) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah; (2) pelanggaran jalur penangkapan; (3) perbedaan teknologi penangkapan; (4) kurang optimalnya fungsi dan peran kelembagaan atau institusi pemerintah; dan (5) belum tegasnya pelaksanaan hukum dan peraturan perikanan.
Konflik yang terjadi antara nelayan tradisional dengan nelayan modern di Kota Bengkulu dapat diselesaikan melalui upaya-upaya : (1) Kapal-kapal trawl dilarang untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan nelayan tradisional (0-3 mil laut), jika memang tetap beroperasi, nelayan tradisional menghendaki adanya kontribusi kepada para nelayan tradisional berupa 5 % dari hasil tangkapan nelayan modern: (2) Penetapan jalur penangkapan yang jelas bagi nelayan tradisional dan bagi nelayan modern, sehingga tidak terjadi lagi pelanggaran jalur penangkapan; (3) Sikap tegas dari Pemerintah Provinsi dan Kota Bengkulu terhadap segala macam pelanggaran yang terjadi; (4) Kemitraan usaha antara nelayan tradisional dengan nelayan modern.
Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Propinsi Bengkulu dalam menyelesaikan konflik yang terjadi tersebut adalah melalui upaya-upaya sebagai berikut : (1) Masih bersifat insidentil, dimana pemerintah baru turun tangan jika konflik yang terjadi telah berbentuk benturan fisik seperti : penyerangan kapal-kapal di tengah laut, penyerangan rumah nelayan dan sebagainya, sedang upaya pra konflik terjadi dalam rangka mengantisipasinya belum ada yang dilakukan oleh pemerintah; (2) Pasca konflik terjadi, pemerintah melakukan pengawasan terhadap kegiatan para nelayan terutama nelayan modern, melalui tim yang dibentuk oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Propvinsi Bengkulu berkoordinasi dengan Polresta dan AL agar tidak ada lagi yang mengoperasikan alat tangkap yang telah dilarang penggunaannya; (3) Memanggil para perwakilan nelayan tradisional dan perwakilan nelayan modern untuk berdamai dan bermusyawarah untuk menyelesaikan konflik yang telah terjadi selama ini; (4) Bantuan kapal motor kepada kelompok nelayan tradisional untuk digunakan sebagai tindakan pengawasan terhadap kegiatan nelayan modern dalam melakukan penangkapan ikan.
Kata kunci: Nelayan, konflik sosial
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).