Rancangan Model Unit Pelayana Terpadu Satu Atap Bidang Perlindungan Sosial Bagi Kelompok Miskin (Suatu Studi Di Kecamatan Kedamean, Gresik)

Authors

  • Ardhi Erzawan Fisip Universitas Brawijaya
  • Sanggar Kanto Ketua Program Pasca Sarjana Fisip Universitas Brawijaya
  • Anif Fatma Chawa Ketua Program Studi - Magister Sosiologi Fisip Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.wacana.2015.018.02.3

Keywords:

Perlindungan Sosial, Kelompok Miskin, Pelayanan Terpadu Satu Atap, Analisis SWOT, Rancangan Model, Pemberdayaan

Abstract

Latar belakang masalah dari penelitian ini antara lain besarnya jumlah penduduk miskin di kecamatan Kedamean Gresik yaitu sejumlah 24.710 orang atau 41,57 persen), kemudian banyak program yang  di berbagai sektor berjalan tanpa adanya integrasi dan sinergi, banyak program yang  tumpang  tindih  dan  terfragmentasi (terpecah), adapun tujuan  penelitian yaitu Mengkaji pelaksanaan program perlindungan sosial bagi kelompok miskin di Kedamean dan Menganalisa efektifitas pelaksanaannya, Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memberikan pengaruh pada rancangan model unit pelayanan  terpadu  satu  atap bidang sosial  bagi  kelompok  miskin dan merancang modelnya. Penelitian ini menggunakan  pendekatan  studi  kasus, data dicari melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan teori Pemberdayaan oleh Edi Suharto, dengan menggunakan purposive sampling dalam  menentukan informan. Berbagai program perlindungan sosial telah dilaksanakan oleh pemerintah  dalam rangka menanggulangi kemiskinan di kecamatan Kedamean, meskipun demikian terdapat kesenjangan sosial dimana cakupan  program sosial tidak sebanding dengan besarnya kelompok miskin di Kedamean. Berdasarkan analisa efektifitas, program perlindungan sosial yang berjalan di Kedamean, bersifat lintas sektoral dan terdapat ketidakefektifan (sasaran program belum merata; pelaksanaan  program sektoral dan parsial, salah  sasaran  dalam pelaksanaan  program dan pelaksanaan program yang  tidak komprehensif). Desain pelayanan satu atap yang terintegrasi, didesain untuk mengembangkan potensi dan memperkuat  kapasitas  kelompok  masyarakat  miskin. Adapun komponen dari “Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap†ini antara lain Pusat Basis Data Terpadu (termasuk identifikasi dan analisis penerima  target  bantuan sosial), Pusat Koordinasi dan Pelayanan Kelompok Miskin, Sistem Pendukung, Monitoring dan Evaluasi dan fungsi Pemberdayaan  berbasis Kapasitas maupun Teknik.

 

Kata Kunci : Analisis SWOT, Kelompok Miskin, Pemberdayaan, Perlindungan Sosial, Pelayanan Terpadu Satu Atap, Rancangan  Model.

Downloads

Published

2015-03-13

Issue

Section

Articles